Gravimetri 2
Analisa Kadar Ba
Tujuan
Menentukan kadar Ba ( Barium ) secara gravimetric
berdasarkan metode pengendapan sebagai senyawa , dengan mengendapkan Ba sebagai
BaCrO4 ( Barium Kromat )
Dasar Teori
Gravimetri adalah suatu metode
analisa Kuantitatif berdasarkan penimbangan. Dalam hal ini menimbang suatu
produk dari analat setelah mendapat perlakuan tertentu. Produk tersebut dapat
berupa sisa zat, gas , ataupun endapan yang terbentuk. Berdasarkan jenis produk
yang ditimbang, metode dalam gravimetric dapat dibedakan menjadi metode
volatilisasi (penguapan) dan metode pengendapan.
Dalam metode pengendapan analat diendapkan sebagai senyawa
tertentu denagn menambahkan zat pengendap yang paling tepat. Secara garis besar
langkah-langkah dalam metode pengendapan sebagai berikut :
a.
Melarutkan Endapan
b.
Membentuk Endapan
c.
Mengkontol kondisi larutan
d.
Menumbuhkan Kristal endapan
e.
Menyaring Endapan
f.
Mencuci Endapan
g.
Memanaskan dan memijarkan endapan
h.
Mendinginkan endapan
i.
Menimbang endapan
Pekerjaan memanaskan memijarkan
endapan, kemudian mendinginkan dan menimbang ini diulang-ulang sampai diperoleh
bobot constant. Dengan demikian jelaslah bahwa analisa gravimetric memerlukan
banyak waktu, sehingga perlu pengaturan waktu sebaik-baiknya.
Endapan gravimetric harus mempunyai syarat – syarat sebagai
berikut :
a.
Analat harus dapat diendapkan sesempurna mungkin
b.
Endapan yang diperoleh mempunyai kemurnian yang
tinggi, bebeas dari pengotor
c.
Endapan yang diperoleh memiliki komposisi
tertentu dan teteap
d.
Endapan yang diperoleh berupa endapan kasar
e.
Endapan yang diperoleh bersifat bulky
f.
Endapan yang diperoleh bersifat spesifik
Penentuan kadar Ba secara
gravimetric dengan metode pengendapan,
dimana Ba diendapkan sebagai BaCrO4, diterapkan pada larutan-larutan
sampel dimana kadar barium dalam larutan sampel tidak lebih dari 400 mgram
dalam 200 ml larutan ( 2 mgram/ ml ) dan bersifat netral. Penggunaan-penggunaan
larutan encer ini dimaksudkan untuk mengurangi sesatan karena kopresipitasi,
sehingga diperoleh hasil endapan dengan kemurnian tinggi.
Dalam analisa gravimetric kali
ini sejumlah tertentu sampel BaCl2 dilarutkan dalam aquadest sampai
larut sempurna.
BaCl2 (aq) → Ba2+ + 2Cl- (aq)
Proses pengendapan Ba dilakukan dalam larutan asam asetat (CH3COOH
) yang dibuferkan dengan penambahan ammonium asetat (NH4CH3COO)
sehingga pH larutan sekitar 5,7 dimana pH tersebut merupakan pH terbaik untuk
mengendapkan Ba sebagai BaCrO4 karena akan menghasilkan Kristal yang besar dan
mudah disaring.
Ba2+(aq) + CrO42-
→ BaCrO4
(s) (Kuning )
Zat pengendap yang telah
dipanaskan, ditambahkan ke dalam larutan sampel yang telah didihkan. Penggunaan
– penggunaan larutan panas ini dimaksudkan untuk membantu kecepatan pembentukan
Kristal serta menghasilkan Kristal dengan bentuk yang lebih baik. Penambahan
ini diberikan setetes demi setetes dengan diaduk secara terus menerus untuk
menjaga derajad lewat jenuh kecil dan membantu pertumbuhan Kristal yang lebih
besar.
Untuk mengurangi efek karena
kopresipitasi setelah pembentukan endapan, dilakukan proses pencernaan
(digestion) dengan pemanasan, dimana proses digestion ini member kesempatan
Kristal dengan bentuk yang tidak sempurna larut kembali dan membentuk Kristal
baru dengan bentuk yang lebih sempurna dan mudah disaring. Penyaringan
dilakukan dalam kondisi suspensi telah dingin.
Pencucian endapan dilakukan
dengan menggunakan air panas, sampai sekitar 1 ml air cucian tidak memberikan
pewarnaan coklat kemerahan dengan penambahan sedikit AgNO3 karena
terbentuknya endapan Ag2CrO4-
2 Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
→ Ag2CrO4
(s) ( merah kecoklatan )
Pengeringan endapan tidak dilakukan pada suhu tinggi,
pengeringan yang dilakukan pada suhu tinggi (± 10000C) akan menyebabkan kehilangan
oksigen sekitar 1 %. Suhu terbaik untuk mengeringkan endapan BaCrO4
sekitar 1200C-1800C.
Alat dan Bahan
Alat
1.
Neraca Analitik
2.
Botol Timbang
3.
Spatula
4.
Beaker glass 400/500 ml
5.
Beaker glass 100/150 ml
6.
Beaker glass 250 ml
7.
Pengaduk
8.
Botol semprot
9.
Gelas ukur 50 ml
10. Pipet
ukur 10 ml
11. Rubber
bulb
12. Hot
plate
13. Pipet
tetes
14. Gelas
Arloji
15. Corong
panjang
16. Policemen
17. Tabung
reaksi
18. Ring
dan statif
19. Oven
20. Desikator
Bahan
1.
Larutan K2CrO4 0,2 M
2.
Larutan CH3COOH 6M
3.
Larutan NH4CH3COO 3 M
4.
Larutan AgNO3
5.
Sampel BaCl2
6.
Aquadest
7.
Kertas saring
Cara Kerja
No
|
Tugas
|
Procedure
|
Alasan
|
1
|
Melarutkan sampel dan mengkondisikan larutan
sampel sesuai pH pada kondisi pengendapan
|
1.
Menimbang dengan seksama sampel BaCl.2H2O
sebanyak 0,3000 gram
2.
Memasukkan ke dalam gelas beaker 500 ml/600ml
3.
Menambahkan 50 ml aquadest
4.
Mengencerkan larutan sampel sampai kira-kira
200 ml
5.
Menambahkan 1 ml larutan CH3COOH 6
M yang disangga batang pengaduk
6.
Panaskan larutan tersebut sampai mendidih
|
a.
Pengenceran larutan sampel dimaksudkan untuk
mengurangi sesatan karena kopresipitasi
b.
Penambahan 1 ml CH3COOH 6 M dan 10
ml NH4CH3COO 3 M akan membuat pH larutan sekitar 5,7
dimana merupakan pH terbaik untuk mengendapkan Ba sebagai BaCrO4.
Bukti dengan menganggapn Ka CH3COOH = 1. 10-5
pH
= - LogKa – Log mol asam/ mol garam
pH
= - log 1.10-5 – log 6/30
pH
= 5 + 0,699
pH
= 5,7
|
2
|
Membentuk endapan dan menumbuhkan endapan
|
7.
Bilas sisi beaker glass dan gelas jam dengan
sedikit aquadest
8.
Menambahkan setetes demi setetes 20 ml larutan
K2CrO4 0,2 M sambil diaduk terus
9.
Mendidihkan selama 5 menit
|
c.
Penggunaan larutan panas ini dimaksudkan untuk
membantu kecepatan pembentukan Kristal serta menghasilkan Kristal dengan
bentuk yang lebih baik
d.
Penambahan zat pengendap setetes demi setetes
serta dengan diaduk terus menerus dimaksudkan untuk menjaga derajad lewat
jenuh kecil dan membantu pertumbuhna Kristal yang lebih besat
e.
Pendidihan selama 5 menit (digestion)
dimaksudkan untuk mengurangi efek karena kopresipitasi serta member
kesempatan Kristal dengan bentuk yang tidak sempurna larut kembali dan
membentuk kristal baru dengan bentuk yang lebih sempurna dan mudah disaring
|
3
|
Mendinginkan dan mengecek kesempurnaan
pengendapan
|
10. Mendinginkan
suspense dan biarkan endapan turun
11. Menambahkan
beberapa tetes larutan K2CrO4 0,2 M pada supernatant
liquid (daerah bening) untukn mengecek kesempurnaan pengendapan
|
f.
Penyaringan dilakukan pada kondisi suspensi
dingin demi keamanan dan keselamatan kerja
g.
Kesempurnaan pengendapan telah terpenuhi jika
zat pengendap yang terpenuhi jika zat pengendap yang diteteskan pada
supernatant liquid tidak membentuk endapan lagi
|
4
|
Menyaring dan mencuci endapan
|
12. Menyaring
endapan dengan menggunakan kertas saring yang telah diketahui bobot konstanya
13. Mencuci
dengan air panas kira-kira 75 ml sampai endapan bebas ion kromat
14. Mengeringkan
kertas saring dan endapan pada suhu 1200C selama 45 menit
15. Mendinginkan
dalam eksikator
16. Menimbang
endapan sampai diperoleh bobot constant
|
h.
Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan
endapan dari larutan induknya
i.
Karena endapan BaCrO4 tidak larut
dalam air panas, maka larutan pencuci paling sesuia adalah air panas
j.
Pencucian dianggap selesai jika 1 ml air
cucian tidak memberikan pewarnaan merah kecoklatan pada penambahan AgNO3
k.
Pengeringan terbaik pada suhu 1200C
– 1800C untuk menghindari kehilangan oksigen karena pemanasan
l.
Pengeringan dilakukan pada suhu 1200C
untuk menghindari pengarangan kertas saring
m.
Sebeum dilakukan penimbangan endapan yang
telah kering perlu didinginkan ,agar suhunya sesuai denagan suhu timbangan,
perbedaan suhu menyebabkan hasil penimbangan tidak valid.
n.
Pendinginan dilakukan dengan menggunakan
eksikator untuk menjaga endapan tetap kering
o.
Berat konstan adalah berat dimana selisih dua
kali penimbangan tidak lebih dari 0,0002 gram.
|
Data pengamatan
Bobot sampel
|
0,3000 gram
|
Bobot endapan
|
0,2969 gram
0,2903 gram
0,2870 gram
|
Kertas saring + endapan
|
1,1150 gram
|
Massa kertas saring
|
0,8280 gram
|
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan
analisa kadar Ba dalam sampel, dengan mengendapkan Ba sebagai BaCrO4. Metode yang
digunakan pada praktikum kali ini yaitu metode gravimetric dengan pengendapan.
Prinsip dari metode pengendapan
adalah penimbangan berat yang didapat dari proses pemisahan analit dari zat –zat
lain. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetric yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang apat ditimbang dengan teliti. Berat unsure dapat
dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsure – unsure atau senywa
yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara seperti metode pengendapan, metode
penguapan , metode elektroanalisis.
Prinsip dari percobaan ini adalah
untuk mengetahui berapa kadar Ba dalam sampel. Berat penimbangan pertama kali
yang kami peroleh 0,3000 gram, kemudian sampel dilarutkan/diencerkan,
pengenceran sampel bertujuan untuk mengurangi sesatan karena kopresipitasi (
pengendapan ikutan suatu zat ikut mengendap bersama dengan konstituen yang ingin diendapkan). Setelah
dilakukan pengenceran, penambahan CH3COOH 6 M dan 10 ml larutan NH4CH3COO
3M pada sampel bertujuan untuk mengkondisikan larutan menjadi asam dengan pH larutan sekitar
5,7 , dimana pada pH ini memrupakan kondisi terbaik untuk mengendapkan Ba
sebagai BaCrO4 . Selain itu penambahan K2CrO4
bertujuan untuk memperoleh / membentuk endapan , penambahan sedikit demi
sedikit atau setetes demi setetes dan diatuk secara terus menerus bertujuan
untuk menjaga derajad lewat jenuh kecil dan membantu pertumbuhan Kristal yang
lebih besar.
Reaksi antara BaCl2 dan K2CrO4
BaCl(aq) + K2CrO4(s) → BaCrO4(s) +2KCl
Terbentuknya endapan tersebut
dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ion BaCrO4 lebih besar dari
pada harga Kspnya untuk mendapatkan endapan sempurna perlu ditambahkan beberapa
tetes larutan K2CrO4. Dengan penambahan K2CrO4 ,
maka konsentrasi BaCrO4 semakin kecil sehingga harga kelarutan makin
besar dan pada harga Ksp, akibatnya terjadi endapan tambahan. Persamaan ion
bersih dari BaCrO4.
BaCrO4 →
Ba2+ + CrO42-
Agar didapatkan endapan yang
mudah disaring dengan partikel yang relative kasar larutan dipanaskan sebelum
penyaringan.
Setelah terbentuk endapan yang
sempurna , larutan disaring untuk memisahkan endapan dari larutan induknya,
untuk menghilangkan endapan dari zat pengotor maka dilakukan pencucian dari zat
pengotor dengan menggunakan air panas, karena BaCrO4 tidak akan
larut dengan air panas tidak memberikan warna merah kecoklatan pada penambahan
AgNO3. Pencucian yang kami lakukan sampai 5 kali pencucian baru
bersih atau bebas dari Cr.
Pengeringan pada suhu 1200C
bertujuan untuk menghindari pengarangan kertas saring, menghindari kehilangan
oksigen karena pemanasan.
Pada praktikum kali ini, kami
memperoleh hasil massa dari kertas saring setelah pemanasan adalah 1,1150 gram
. Dan massa tersebut diperoleh massa Ba sebesar 0,2870 gram sehingga kadar Ba
yang diperoleh dari perhitungan adalah 51,80% .
Menurut teori, kadar Ba tidak
boleh lebih dari 100% atau kurang dari 100%. Jadi, dapat dikatakan praktikum
kami cukup baik.
Kesalahan yang mungkin terjadi
adalah kurang maksimalnya endapan yang didapatkan karena pencucian yang kurang
maksimal dan terlalu terburu- buru . selain ini kurang telitinya dalam
perhitungan maupun dalam pengamatan ketika pengecekan dengan larutran AgNO3.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
- Kadar Ba yang diperoleh adalah 51,80%
- Reaksi pembentukan endapan yang berwarna kuning BaCl2.2H2O + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KCl + 2H2O
nice info tapi seting tulisannya klo bisa warna gelap biar mudah dibaca thx
ReplyDeleteMummys Gold Casino and Resort - jtmhub.com
ReplyDeleteMummys Gold Casino 바카라 배팅 법 and 전라북도 출장마사지 Resort 김해 출장안마 – 원주 출장안마 JT 대구광역 출장마사지